Selasa, 04 Oktober 2016

Ngomongin Menikah

Setelah sekian lama tidak mencoret-coret di Blog, akhirnya gua punya sebuah pembahasan untuk ditulis. Pembahasan ini cukup berat karena berhubungan dengan masa depan (kayanya). Pembahasan kali ini mengenai "MENIKAH"! kenapa bahas menikah? bukan karena gua udah mau nikah atau bagaimana sih, tapi fenomena ini mulai banyak terjadi di sekitar pergaulan gua. Sebenarnya sih tulisan ini hanya opini gua semata terhadap fenomena yang terjadi di sekitar gua, karena gua punya pendapat sendiri untuk hal menikah di umur yang sekarang ini.

Gua punya beberapa grup atau bisa di bilang geng lah, sekarang-sekarang ini geng gua lagi di gegerkan dengan kata-kata Menikah. Salah satunya grup yang isinya sahabat-sahabat gua dari remaja hingga sekarang ini yang sekiranya kita berkumpul sudah hampir 1 dekade, yaitu "PENGKOLAN", nama yang aneh emang tapi merekalah keluarga kedua gua. Di Pengkolan ini pembahasan soal menikah sedang gencar-gencarnya. Soalnya ada beberapa faktor yang membuat sering sekali kita berdepat soal menikah. Pertama, yaa karena rata-rata anak-anak Pengkolan ini lahir di angkatan 91 sampai 92-an, yang kalo dihitung umur yaa udah sekitar hampir menginjak 25-an lah terus ditambah lagi udah pada masuk dunia kerja. Namun, faktor ini bukan permasalahan apa kita harus menikah di umur segitu. Karena isi di Pengkolan sebenarnya bukan sekumpulan pria-pria doang yang isinya juga ada banyak para wanita-wanita yang tidak jelas, jadi membuat parmsalahan umur yang segitu tuh menjadi faktor kenapa menikah ini menjadi perdebatan. Kalo menurut gua, yaa secara wanita memang udah cocok menikah tuh di umur 23 sampai 25-an, karena wanita kan memang dewasa lebih dulu dari pada pria. Nah, berhubung kebanyakan teman-teman gua ini berpacaran dengan umur yang sama atau seangkatan jadi membuat sebuah desakan bagi pria untuk segera "Menikah", halalkan aku bang!!!. Faktor lain yang engga kalah pentingnya lagi adalah jangka waktu pacaran teman-teman gua ini sekiranya bisa melunasi KPR rumah yaa paling minimal hampir sama kaya ngeredit motor deh, mereka bisa pacaran tuh lebih dari 3 tahun!! bayangkan pacaran sebegitu lamanya kalo ga ada niatan buat kejenjang selanjutnya yaa bagaimana ya kan. Bagaimana wanita engga mendesak kalo kita udah berpacaran lebih dari 3 tahun dan masa terus gitu aja sampai tahun ke-4, 5, 6, dan seterusnya, yaa pasti wanita bosen lah kalo engga ada kepastian dari sang kekasih kan. Ya walaupun ga semua teman-teman gua seperti itu tapi banyak kejadian karena beberapa faktor itu sih.

Nah menurut gua untuk hal ini sih gua punya pandangan realistis sendiri, untuk masalah umur memang kita sudah berada di umur yang wajar kalo urusan menikah menjadi sebuah pertanyaan di sekitar kita, tapi buat gua di umur yang baru akan menginjak umur 25 tahun kayanya belum deh untuk "Menikah", kenapa? karena buat gua bagi pria di umur kita sekarang ini ya adalah umur yang sangat produktif buat karir kita, buat ngejar pencapaian-pencapaian kita yang belum kita capai, atau buat melakukan banyak hal yang sekiranya kita belum pernah lakukan, semisalnya traveling keliling Indonesia dengan hasil sendiri atau membuat karya dari bakat terpendam yang kita punya, ya seperti itu deh. Memang sih waktu kita sekarang udah bukan buat main-main, tapi pasti ada sedikit hal yang pengen loe lakuin yang sewaktu masa kuliah dulu yang belum kesampaian buat loe lakuin, ya sekarang waktunya walaupun sedikit waktu yang kita punya, tapi pasti kita bisa lakuin ya apasalahnya di coba.

Kalo aja kita udah menikah untuk melakukan banyak hal kaya gitu pasti cukup sulit karena kita harus memikirkan keluarga, karena pasti akan ada banyak hal yang harusnya kita bisa melakukan seperti ini tapi ga bisa saat kita udah menikah, jadi kita memang harus memikirkan ke hal yang sekecil itu karena memang umur kita ini umur produktif kita buat ngelakuin banyak hal.

Terus untuk masalah jangka waktu berpacaran kita sih ya memang sih kalo kita pacaran dengan pasangan yang umurnya sama atau hanya beda setahun sama kita dan sudah lama banget pacarannya memang ga bisa di pungkiri lagi kalo kata "Menikah" itu sudah sering kita bahas sama pasangan kita. Secara wanita itu sudah dewasa lebih dulu dari pada kita, dia berada di umur yang wajar untuk menikah sedangkan kita sebagai pria menjadi pikiran karena kurangnya kesiapan kita di umur sekarang ini, karir kita belum pasti dan masih banyak hal yang belum kita capai. Kalo menurut gua untuk masalah ini yaa kalo memang kita siap dengan berbagai resiko yang akan kita hadapi nantinya yaa apasalahnya buat menikah, Tapi kalo kita masih ragu dengan beberapa hal yaa kita harus saling mengerti sih dengan pasangan kita walaupun ada target nantinya seengganya kita bisa saling mengerti, karena menikah bukan hal yang sepele.

Sebenernya susah juga buat mengatasi hal ini sih secara kita seperti berada di dua pilihan yang sulit, gua pribadi sih juga bingung untuk hal ini. Nah, sebelumnya gua pernah ngobrol sama dosen gua dulu untuk soal memilih wanita, bukan maksud gua untuk buat memanas-manaskan pilihan pasangan kita tapi ini hanya sedikit hal yang buat gua sebuah jawaban yang bener juga yaa gitu. Jadi, waktu itu gua ngobrol sama dosen sastra Inggris, dia pernah bilang "kalo cari cewe tuh jangan yang lebih tua dan seumuran dari kita, kenapa? karena cewe itu dewasanya lebih cepat jadi ketika kita menikah nanti kita bakal kalah sama dia yang bikin nanti dia bosen sama kita yang nantinya malah selingkuh, harusnya tuh kita cari yang umurnya lebih muda dari kita 3-5 tahun dari umur kita, kenapa? karena nanti ketika kamu udah di usia yang produktif untuk menikah nanti si cewe juga di waktu yang produktif sama kita, jadi kita bisa sama-sama dewasa dalam berhubungan ya dari hubungan badan dan lainnya". Sebenernya dewasa dalam hal ini sih kearah dewasa dalam hubungan badan sih yaa yang dibicarakan sama si dosen ini, tapi yaa gua sih buat kesimpulan juga dewasa itu juga ke arah dewasa kepribadian kita sih. Nah, di situ gua juga jadi punya pendapat yang sama sama si dosen, karena memang kalo dilihat sih seharusnya wanita kita nanti ya ade-ade kita dikampus kali ya, kita lulus terus kita kerja mapan ketika di lulus kuliah dan itu waktu yang pas kan buat kita nembung dia gitu hahaha, Ya kalo menurut gua sih begitu, seperti kata-kata legendaris "kalo jodoh sih ya mau gimana", "jodoh kan di tangan tuhan", "kalo jodoh mah gak kemana", yah begitulah kata-kata legendaris yang sering kita dengar.

Seperti itulah fenomena yang sedang terjadi di sekitar gua, semua grup isinya bukan bahas bahasa lagi, tapi sudah bahas "Menikah". Jadi, tetapkan pendirianmu mulai sekarang. Semua ini hanya celotehan gua semata bukan menjadi pedoman untuk kalian jadi resapi dengan baik. Hidup ini kalian yang jalani, jangan kita menjadi subjektif terhadap pendapat orang tapi kita juga harus objektif terhadap semua pendapat (tua sekali). Sekian coretan kali ini abaikan kengablu-an ini.

Jumat, 30 Mei 2014

Sahabat! Dalam waktu Singkat 2

Dia teman sejak dulu, dia selalu menjadi teman. Bukan hanya teman bagiku, tetapi 'Sahabat'. Kita selalu dekat, kita selalu bersama. Sampai orang-orang menganggap kita sodara kembar padahal beda orang tua. Dalam hidup ini tidak semua yang bersama bisa selalu bersama selamanya, daun yang tumbuh bersama pohon, tidak bisa tumbuh terus bersama selamanya. Pohon bisa begitu saja ditinggal kan daun yang terbang terbawa angin. Sama seperti persahabatan yang bisa begitu saja berpisah walaupun tumbuh dewasa bersama. Namun, yang namanya sahabat akan selalu ada tempat di hati ini. Sama sepertiku yang selalu memberi ruang untuk sahabatku. Ketika kita dipisahkan dengan jarak yang tidak terlalu jauh kita masih bersahabat, ketika kita makin dipisahkan dengan jarak yang semakin jauh kita tetap bersahabat, ketika kita dipisahkan dengan waktu yang lama kita tetap bersahabat, dan kita ketika dipisahkan dengan jarak dan waktu kita tetap bersahabat. Namun, semakin jauh jarak kita, semakin lama waktu kita bertemu, dan semakin sering kita sibuk dengan kesibukan masing-masing. Kita semakin kuat. Hanya dikit waktu kita bertemu untuk sekarang ini kawan, hanya sedikit waktu yang bisa kita habiskan sekarang ini, segala pertemuan kita selalu singkat tapi berisi. Segala pertemuan kita selalu berharga walau hanya singkat. Karena kau 'Sahabat! Dalam Waktu Singkat'. Kaulah sahabatku 'UTA', sesibuk apapun kita selupa apapun kita, dan sesingkat apapun pertemuan kita, kau tetaplah sahabatku.

Tribute to Assyri Muhhamad Putra my best friend forever :')

Selasa, 27 Mei 2014

Melancong di Kota bersejarah dan Epic, Kota Semarang

Cerita kali ini ingin dibuat serius biar sekali-kali nyobain yang namanya serius, karena saya biasa serius sama seseorang wanita dan belum pernah nyoba serius bikin tulisan yang serius. Serius ini loh!!
Melancong kali ini saya dan sob saya si Sayid a.k.a Nino biar keren katanya melancong ke sebuah kota pusat Pemerintahan Jawa Tengah yaitu "Semarang". Awalnya pergi tanpa tujuan dan persiapan yang apa adanya ini memang benar nyatanya tanpa rencana yang matang. Gatau kenapa tiba-tiba Nino mengajak saya pergi tepat saya bangun tidur. Niat utama perjalanan hanya menuju ke Barat, entah ingin mencari kitab suci atau apalah. Semarang menjadi destinasi tujuan tepat pada saat terbelenggu tanpa tujuan saat itu. Disana merupakan kota yang cukup banyak menyimpan sejarah, karena itu saya cukup senang pergi kesana. Semarang disebut kota Atlas, kata Atlas merupakan singkatan dari Aman, Tertib, Lancar, Asri, dan Sehat. Semarang juga merupakan kota yang penuh dengan sejarah, awalnya kota Semarang sekitar pada abad ke-8M merupakan daerah pesisir yang dulunya bernama Pragota dan merupakan bagian dari kerajaan Mataram kuno. Daerah ini dulu kala merupakan pelabuhan dan di depannya terdapat gugusan pulau-pulau kecil. Akibat adanya pengendapan, gugusan tersebut sekarang menyatu membentuk daratan nah jadi bagian kota Semarang bawah yang kita kenal sekarang ini dahulunya adalah laut. Pelabuhan dulunya tuh di daerah Pasar Bulu yang sekarang ini dan memanjang masuk ke Pelabuhan Simongan, tapi sayang melancong saya gak sampai kesana. Perjalanan pertama saya saat itu menuju ke Kota Lama, kota peninggalan Belanda yang masih cukup terjaga keasliannya. Kota Lama disebut Outstadtatau Little Netherland mencakup setiap daerah di mana gedung-gedung yang dibangun sejak zaman Belanda. Namun seiring berjalannya waktu istilah kota lama sendiri terpusat untuk daerah dari sungai Mberok hingga menuju daerah Terboyo. Dan Kota Lama dahulunya tuh merupakan pusat perdagangan pada abad 19-20. Bentuk bangunan di Kota Lama ini sudah jelas bergaya Eropa banget, karena Belanda datang kesini dan buat bangunannya sama seperti yang ada di rumah dia jadi biar berasa dirumah sendiri. Bangunan-bangunan di Kota Lama ini sangat epic, ada sebuah bangunan yang epic dan masih dipakai fungsinya sama seperti dulu kala yaitu Pabrik Rokok Praoe Lajar. Pabrik ini masih membuat Rokok engga berubah fungsinya.
Bangunan Pabrik Rokok Praoe Lajar

Di Kota Lama tidak hanya bangunan Pabrik Rokok Praoe Lajar ini saja yang epic, tapi banyak bangunan-bangunan peninggalan Belanda yang lebih epic. Jika kalian kesana jangan lupa memoto setiap bangunan yang memang epic dan patut di foto, karena disana biasa dibuat tempat hunting para fotographer.
Setelah berfoto-foto ria di kota lama, saya menuju ke toko es krim ala kolonial gitu, namanya Toko "Oen". Toko yang berdiri sejak 1936 ini tidak hanya menjual es krim ala kolonial tapi juga ada roti dan juga Makanan berat lainnya. Toko yang sekaligus restaurant ini berada di Jalan Pemuda No 52, tepatnya di jalur sibuk di Semarang. Harga es krim disana cukup terjangkau kok, kisaran Rp. 15.000 keatas satu menunya. Waktu itu saya dan teman saya memesan Charlotten ice cream dan Vruchten Sorbet, nama yang masih kolonial banget dan pelayanan disana juga masih ala-ala kolonial, pokoknya berasa hidup di jaman kolonial.
Charlotten and Vruchten Sorbet Ice Cream

Selain di kota lama ada tempat yang lebih epic  lagi dan penuh dengan sejarah, yaitu Lawang Sewu. Tempat epic ini memang sudah menjadi tempat wisata yang wajib di Semarang, selain kita bisa melihat bangunan epic buatan Belanda disana juga ada wisata bawah tanah Lawang Sewu. Untuk biaya masuk Lawang Sewu ga mahal kok buat pelajar sekitar Rp. 5000, dan umum Rp. 10.000. Lawang Sewu awalnya merupakan kantor Nederlands-Indische Spoorweg maatschappij atau biasa disingkat NIS, yang sekarang ini biasa disebut Lawang Sewu karena ada banyak pintu didalamnya. NIS ini merupakan kantor pusat perusahaan perkereta api-an swasta pada zaman kolonial kisaran waktu abad 20, pada zaman kemerdekaan bangunan ini dipakai oleh kantor Djawatan Kereta Api Repoeblik Indonesia (DKARI) atau yang sekarang ini PT. Kereta Api IndonesiaSelain itu pernah dipakai sebagai Kantor Badan Prasarana Komando Daerah Militer (Kodam IV/Diponegoro) dan Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Perhubungan Jawa Tengah. Pada masa perjuangan gedung ini memiliki catatan sejarah tersendiri yaitu ketika berlangsung peristiwa Pertempuran lima hari di Semarang. Gedung tua ini menjadi lokasi pertempuran yang hebat antara pemuda AMKA atau Angkatan Muda Kereta Api melawan Kempetai dan Kidobutai. Untuk saat ini Lawang Sewu dijadikan bangunan kuno dan bersejarah yang dilindungi pemerintah, yang sudah di konservasi oleh PT. Kereta Api. 
Lawang Sewu

 Selain ada pameran tentang Sejarah Kereta Api di Lawang Sewu kita juga bisa ke rooftop Lawang Sewu, memang ga semua ruangan bisa kita jelajahi, karena ada ruangan yang masih sedang di pugarkan. Di rooftop Lawang Sewu ini kita bisa melihat keseluruhan Bangunan ini, ternyata fungsi rooftop Lawang Sewu ini cukup menarik. Kata teman saya Nino, dulu Belanda membuat rooftop yang luas dan dibuat beberapa lubang kecil di pinggirnya yang seperti jendela ini mempunyai fungsi untuk membuat isi dalam bangunan Lawang Sewu ini tetap dingin, jadi fungsinya seperti AC/pendingin ruangan. Agar kondisi Lawang Sewu tetap adem karena cuaca yang tropis di Indonesia ini dibuatlah fungsi rooftop yang seperti itu, dan juga ruang bawah tanah yang fungsinya sama seperti di rooftop hanya saja ruang bawah tanah di Lawang Sewu ini menggunakan air sebagai alat pendinginnya. Ngomong-ngomongin ruang bawah tanah di Lawang Sewu, disana juga merupakan ruangan yang paling sering dikunjungin para pengunjung. Ruangan tersebut konon katanya merupakan ruangan paling penuh mistis, ya memang hampir seluruh bangunan di Lawang Sewu ini mempunyai aura mistis, tapi ruang bawah tanah merupakan tempat paling mistis. Konon katanya disana pernah dijadikan penjara oleh para tentara Jepang dan juga menjadi tempat pembantaian. Sayangnya pada saat itu ruang bawah tanah sedang di tutup karena ada pemugaran.

Rooftop Lawang Sewu
Sekian cerita perjalanan saya di Kota Semarang, kota yang mempunyai banyak cerita sejarah didalamnya. Perjalanan itu tidak hanya menjadi tempat kita berlibur dan bersenang-senang, sebaiknya kita juga belajar disana karena ilmu tidak hanya dari Buku atau dari Guru, tetapi bisa berada dimana pun. Setiap tempat yang kita kunjungi pasti mempunyai nilai sejarah didalamnya, dari sejarah itu kita bisa lebih menikmati liburan ditempat tersebut karena dengan sejarah kita bisa lebih mencintai setiap keindahan yang tuhan berikan. Dan Indonesia mempunyai banyak sekali tempat bersejarah dan mempunyai banyak sekali tempat yang sangat epic, karena semua keindahan ini #masihdiIndonesia. Terima kasih dan semoga bermanfaat segala ilmunya walaupun banyak yang dari Internet hehehe.

Rabu, 21 Mei 2014

Budi si Pemimpin Upacara

Pada suatu Senin Pagi, seperti biasa di setiap sekolah SMA pasti diadakan upacara bendera. Upacara yang tidak banyak murid suka, namun disuatu SMA favorit di kota Solo yaitu SMAN 1,5 ada seorang murid yang sangat senang dengan upacara bendera dia bernama Budi. Budi adalah seorang murid yang teladan di sekolahnya, dia senang dengan upacara bendera bukan hanya karena dia murid yang nasionalis tetapi dia senang karena saat itu dia dinobatkan untuk jadi pemimpin upacara, itu merupakan tugas yang penting saat upacara dan menjadi cita-cita Budi sejak dia lahir. Ketika itu Wali kelas Budi yang bernama Bu Ani memanggi Budi disaat pelajaran Sempoa.
"Budi, sini nak!", Panggil Bu Ani.
Budi pun menghampiri Bu Ani dengan gagah nan beraninya.
"Ada apa wahai Ibu Guru?" dengan lemah lembut Budi menjawab.
"Besok Senin depan, kelas kita jadi petugas upacara, kamu jadi Pemimpin Upacaranya ya nak?", Kata Bu Ani.
Sambil melompat saking kegirangannya Budi pun menjawab, "Baik bu Guru!".
Sepulang sekolah Budi dan teman sekelasnya mulai latihan untuk upacara senin depan. Dengan penuh semangat Budi berlatih dan teman-temannya pun tidak semangat berlatih karena sangat males menjadi petugas upacara. Setelah selesai latihan upacara, Budi pun langsung berlari pulang kerumah, dia tidak lelah walaupun jarak dari sekolah kerumahnya cukup jauh dan harus naik Bis antar propinsi, tapi karena sudah terlalu bersemangat dia pun lari menuju rumah untuk memberitahu kabar gembira ini kepada Ibu nya. Dengan keringat serta wajah yang pucat dan juga kaki yang keram Budi pun sampai dirumah dan langsung pingsan.
Kemudian, dia bercerita kepada Ibu nya bahwa dia akan menjadi pemimpin upacara bendera.
"Buuu e....Bu ee", Panggil Budi ke pada Ibunya.
"Opo toh le? wes adus rung? adus sek wes maghrib", jawab Ibunya.
"oh enggih bu.." Jawab Budi sambil ke kamar mandi.
Setelah selesai mandi Budi melanjutkan niatnya untuk bercerita kepada Ibunya.
"Buu ee.....Bu eee." Panggil Budi sambil memakai baju.
"Opo toh le? Mangan dulu sana?" Suruh Ibunya kepada Budi.
"oh enggih bu" Jawab Budi sambil ambil piring dan nasi beserta lauknya.
Setelah selesai makan, akhirnya Budi bercertia kepada Ibunya.
"Bu ee.. udah jangan disuruh-suruh lagi yah bu, Budi mau cerita dulu" Dengan nada melas Budi bicara ke Ibunya.
"Ono opo toh le?" Jawab Ibunya yang tadinya ingin menyuruh Budi belajar dan tidak jadi.
"Bu, akhirnya penantian yang sudah lama ini dan sangat aku nantikan ini bakal terwujud bu" Jawab Budi dengan nada haru dan meneteskan air mata.
"Heleh, lebaay! wes belajar sana" jawab Ibunya.
"Bu akhirnya Budi menjadi pemimpin upacara Bu, sebuah tugas yang sangat penting Bu, tugas yang berat ini akhirnya Budi dapatkan bu, betapa indahnya hidup ini bu akhirnya Budi bisa jadi pemimpin upacara" Jawab budi sambil menunduk dan meneteskan air mata harunya.
"Syukurlah nak kalo begitu" Jawab Ibunya sambil mengelap air mata yang menetes di pipi Ibunya dengan bahunya sambil mengupas bawang buat bikin sambel pecel.
Setelah itu Budi pun pergi kekamarnya dan tidur karena kakinya pada pegal.
Keesokan harinya pada hari minggu Budi bertemu dengan teman-temannya di sebuah warung dan menceritakan kalo dia akan jadi pemimpin upacara, dia pun becerita keseluruh warga kampungnya hingga masuk headline di koran kampung.
Akhirnya hari senin pun tiba, hari yang sangat di tunggu-tunggu Budi. Jam 4 pagi Budi sudah terbangun dan sudah bersiap untuk pergi ke sekolah, padahal masuk sekolah masih 3 jam lagi.
"Budiiii, nyarap dulu le!" panggil Ibunya ke Budi yang berada di kamar.
"Enggih Bu" Jawab Budi.
"Makan seadanya ya le Ibu lagi ga masak enak" Kata Ibunya.
"loh lauknya sambel tomat tok Bu!" Jawab Budi.
"Sudah makan aja, cangkeman wae" jawab Ibunya dengan nada tinggi.
Lalu Budi pun menyantap sarapannya walaupun sedikit terpaksa, namun agar tidak kelaparan saat memimpin akhirnya Budi menghabiskan sarapannya. Setelah sarapan Budi pun berangkat dan meminta restu kepada Ibunya.
"Budi berangkat dulu ya Bu, doa kan Budi sukses menjadi pemimpin upacaranya dan menjadi pemimpin teladan, bijaksana, dan anti korupsi" Kata Budi dengan meneteskan air mata sambil mencium tangan Ibunya bekas memotong cabe dan bawang.
"Iyoo le, belajar sing bener!" Jawab Ibunya.
Sesampainya di Sekolah jam 5 pagi, Budi datang paling awal sampai-sampai gerbang sekolah pun belum di buka karena satpam sekolah belum datang. Kemudian petugas upacara mulai mempersiapkan diri, Budi pun mulai persiapkan posisinya di lapangan. Pukul 7.00 upacara pun di mulai. Budi mulai berjalan ke tengah lapangan dengan gagahnya. Ini merupakan impian Budi selama hidupnya, Budi pun begitu meresapi jalannya upacara, karena jika dia gagal dia akan malu dan akan merasa jati dirinya hilang. Tiba-tiba hal yang tidak diduga datang menghampiri Budi, perut Budi mendadak sakit. Ketika itu upacara masih berada di acara pengibaran bendera. Perut Budi semakin sakit dan sakit, mungkin karena sarapan tadi. Muka Budi sudah pucat dan keringat dingin pun bercucuran. Dengan sikap tegak dia mempertahankan agar "pup" nya tidak keluar. Sambil berkeringat dingin serta muka pucat dan ditambah lagi semeliwir angin yang berhembus disekitarnya Budi tampak panik dan sangat tegang karena masa depannya tergantung dengan kejadian ini. Pantat dia sudah merapat dan sangat merapat untuk mempertahankan itu, seakan-akan pantat itu mengeras dan begitu kencang. Dia benar-benar tidak tahan, dia benar-benar mencoba bertahan agar eksistensinya sebagai pemimpin upacara yang teladan, bijaksana, dan anti korupsi tidak rusak begitu saja. Dia pertahankan begitu keras sampai muka penuh dengan keringat dingin yang membasahi hidungnya. Namun sakit perut yang dirasakannya sangatlah luar biasa, sakit perut itu seperti akan membunuh dia seketika, rasanya bagaikan isi perut itu seperti dicabik-cabik dan "pup" nya yang sudah berada didepan lubang hitam tidak tahan lagi yang ingin keluar seakan-akan "pup" nya saling dorong mendorong untuk keluar dari lubang hitam. Tetapi Budi mencoba melawan dan menutup lubang hitamnya itu dengan posisi siap tegak dan merapatkan kedua kakinya dan mengeraskan bagian pantatnya. Namun akhirnya bencana ini tidak bisa dihindari Budi ketika pembawa acara berkata, "Amanat dari pembina upacara, peserta upacara di istirahatkan".
Dengan nada terbata Budi berkata "Isti...raa...haa...t.. di..Te....m...pat... GERAK!". Duaaar!!!!(sensor)

Tamat

Note: Cerita ini hanya fiktif belaka, jika ada kesamaan nama mohon maaf namanya juga becanda. Untuk ending dibayangkan sendiri bagaimana kelanjutannya karena penulis susah menceritakannya dan kalian pasti paham! TERIMA KASIH

Jumat, 16 Mei 2014

Katanya Misteri

Pada suatu hari ada dua sahabat yang sedang bingung mencari inspirasi, mereka si Kribo dan Boyo. Ketika itu mereka berdua sedang santai-santai di depan kamar kost Kribo sambil ditemani kopi dan seudut rokok. Kribo sedang bingung dan membutuhkan inspirasi yang saat itu dai sedang ingin membuat skripsi.
"Boy, bantuin gua dong cari ide buat nulis" kata Kribo sambil melas.
"nulis apaan?", kata boyo sambil menghembuskan asap rokok.
Kribo menjawab, "Skripsi lah men! lu butuh inspirasi nih ga ada ide".
"hmmm kita metu wae yoh bo!", Ajak Boyo kepada Kribo.
"Ayolah", Kribo langsung siap-siap.
Lalu mereka berdua langsung pergi dengan mobil Kijang merah Boyo yang gagah berani dan tua keladi. Mereka pergi ke Timur entah kemana tanpa tujuan. Memang saat itu mereka berdua sedang dalam keadaan galau, yang satu galau dengan skripsinya dan yang satu galau dengan pacarnya. Kemudian kedua sahabat ini mempunyai pemikiran yang sama untuk pergi ke Malang. Berangkat lah mereka pada malam hari yang saat itu malam jumat wage. Di perjalanan mereka coba berhenti dulu di kota Sragen untuk makan malam. Saat di tempat makan malam pinggir jalan di pusat kota Sragen mereka bertemu dengan kakek tua yang sedang menikmati susu jahe. Kakek itu bertanya kepada mereka berdua.
"Meh nangndi bro malem-malem gini?" kata kakek itu dengan sok kenalnya.
Lalu boyo menjawab, "Meh neng Malang Pak".
"Ojo panggil Pak, panggil Mas wae ben ketok nom", Jawab kakek itu sambil nyengir yang padahal sudah tidak ada giginya.
Mereka berdua pun tertawa.
"Nek meh neng Malang hati-hati yoh di jalan Sragen-Ngawi". Kata kakek itu dengan penuh misteri.
Kribo pun bertanya, "emang kenapa mas disana?".
"Disana kalo malam jumat wage gini suka ada hal-hal aneh le", Jawab si kakek.
"oh nggih mas, kita bakal hati-hati kok", Jawab Boyo dengan santai.
Setelah selesai makan, Kribo dan Boyo melanjutkan perjalanan. Boyo yang menyupir waktu itu sedikit kepikiran apa yang di bilang kakek tersebut. Namun mereka tetap melanjutkan perjalanan. Pada saat itu pukul 23.00 mereka sudah memasuki jalan Sragen-Ngawi yang gelap karena penuh dengan hutan jati di kanan kiri jalan. Si Kribo tertidur akibat kekenyangan akhirnya Boyo nyupir sendiri.
Jalanan pun terlihat sepi, sangat sepi hanya mobil mereka berdua yang berada dijalan tersebut. Konon katanya banyak kejadian aneh dijalan itu, seperti Bis yang tiba-tiba berada di tengah hutan jati, ada juga yang melihat orang dipinggir jalan minta tolong namun saat ingin di tolong orang tersebut tidak ada. Boyo sebenernya tau akan misitis di jalan itu, namun dia tetap berpositif thingking.
Tiba-tibasesuatu yang ditakutkan pun datang, seketika Boyo melihat cahaya dari spion mobilnya, cahaya tersebut seperti cahaya mobil yang ingin menyalip, Boyo pun mengambil jalur kiri dan memberikan jalan buat mobil tersebut, namun mobil tersebut tidak menyalip-nyalip. Ketika Boyo melihat kebelakang ternyata tidak ada mobil sama sekali. Boyo pun masih biasa dang tidak menganggap apa-apa akan hal itu. Lalu cahaya itu terlihat lagi dari spion sebelah kiri. Boyo kembali memberi jalan, namun setelah dilihat tidak ada mobil lagi. Bulu kuduk Boyo pun mulai naik, dan Si Kribo tetap tidur nyenyak walaupun sudah di bangunin Boyo. Boyo merasakan mulai aneh dijalan ini. Kemudian, Boyo mencoba santai dengan membuka kaca mobil dan sambil merokok.
Tiba-tiba cahaya itu muncul lagi dan terlihat di spion kanan, Boyo pun merasa takut karena cahaya itu semakin lama semakin dekat. Tanpa di sangka cahaya tersebut sudah berada disebelah Boyo. Boyo hanya diam mencoba menengok ke sebelah kanan yang disana ada sesosok Lelaki Tua berbadan tinggi besar menaiki sebuah motor tua yang suaranya tidak terdengar jelas dan sambil menatap Boyo. Boyo pun perlahan menggerakkan kepalanya yang berat untuk mencoba menatap Lelaki itu, lalu lelaki itu berkata dengan seramnya.
"Mas, KIJANG memang tiada duanya", Sambil membentangkan jempol tangannya.

TAMAT

Note:
Kisah ini hanya fiktif belaka dan tidak nyata, di buat untuk menghibur bagi yang butuh hiburan.Jika tidak terhibur baca cerita lain mungkin akan terhibur. TERIMA KASIH

Senin, 12 Mei 2014

Curhatan Masa Peralihan

Masa-masa SMA mungkin memang masa yang indah, banyak yang bilang sih begitu soalnya masa itu tuh banyak kenangan dan hal baru yang kita dapet. Temen-temen yang aneh, guru-guru yang juga aneh, pacaran dikelas, madol sekolah, telat sekolah, upacara bendera, ekskul, disukain ade kelas, nyukain ade kelas, gebet cewe sekolah lain, tawuran, judi, dan banyak lagi pastinya. Memang proses masa SMA itu tuh butuh banget buat hidup, karena dari sana kita bisa banyak belajar dari segala hal. Tapi yang namanya pendidikan ga cuma berhenti di SMA, memang banyak yang udah lulus SMA langsung kerja, tapi pengalam pendidikan cuma berhenti di SMA itu kurang menurut gua. Yaa kita harus coba namanya kuliah, walaupun memang ga semua teman-teman kita bisa ngerasain kuliah karena emang kuliah butuh namanya dana.

Masa kuliah buat gua tuh masa kita buat hidup lebih realistis, gabisa lagi kita manja kaya SMA yang apa ini apa itu ada Guru, kuliah itu bikin kita emang harus mandiri dan emang bikin kita dewasa, kenapa? Ya karena masa kuliah ga kaya SMA yang bisa santai, kalo lu kuliah santai ya masa depan lu juga bakal dateng dengan santai yang entah kapan. Pertama gua masuk kuliah memang pikiran gua masih keinget yang namanya masa SMA, gua juga masih mikir kalo pelajrannya itu masih kaya SMA dan caranya pun kaya SMA, tapi ternyata semua itu gak bener. Kuliah lebih berat seakan kita harus dibuat berpikir terus selama hidup, napas aja juga harus mikir kali. Apalagi gua ini anak kuliah perantauan yang sekarang bakal hidup di kota orang demi pendidikan. Jadi anak kost inilah yang buat kuliah makin berat rasanya, bayangin biasa kita dirumah tidur nyaman, makan ada terus, kemana-mana enak, duit tinggal minta, dan semua hal enak di rumah tuh seakan hilang saat lu merantau jadi anak kuliahan.

Pertama kali gua jadi anak rantau memang homesick banget, apa-apa pengen pulang aja rasanya, penderitaan lagi ngelihat temen kost yang bisa pulang tiap minggu karena dari kota tempat kuliah sama rumahnya hanya beberapa kilo meter ga kaya gua yang jaraknya beratus kilo meter. Tapi gua tetep jalanin ini semua dan gua asikin sih pastinya, pahit emang rasanya tapi itu cuma di awalnya aja lambat laun pasti kita nemuin kebahagian di kota rantau kita ini. Jadi anak kost itu juga menyenangkan kok, lu bisa bebas, bisa pergi kemana aja entah mau pulang jam berapa, mau kamar berantakan juga bisa. Tapi yang lebih seru tuh kita punya temen yang sama kaya kita yaitu anak rantau, temen kost tuh mungkin jadi orang pertama yang lu deket pas disini, karena tanpa mereka lu bakal susah hidup apalagi merantau gini. Semakin lu nikmatin hidup lu merantau semakin dapet kebahagiaan akan kota rantau lu, ya itu sih yang gua rasain sekarang.

Teman-teman kuliah, teman kost, susana kota dan lainnya yang ada disini bikin gua bisa lebih hargai hidup. Mungkin memang alur hidup seseorang yang memilih buat merantau jadi mahasiswa tuh kaya gini Homesick - mencoba dijalanin - mulai menikmati - semakin menikmati - sangat semakin menikmati - lebih sangat semakin menikmati - saking menikmatinya kuliah lebih dari 4 tahun! - lulus kuliah males balik ke kota asal. Kalo menurut gua sih gitu, soalnya kita juga bakal berat ninggalin semua yang kita mulai dari nol. Mungkin gua bakal sedih sih kalo setelah lulus nanti gua bakal cabut dari kota rantau gua ini, segala sesuatu gua dapet disini dan semua dari nol. Kita tuh memulai kehidupan baru kita dan kita tuh bener-bener mulai semua dari awal kecuali dari lahir yah, aneh banget lu lahir langsung merantau. Jangankan gua yang misalnya bakal pergi, temen gua yang udah pasti lulus duluan dan bakal kembali ke pangkalan duluan aja berat banget rasanya lihat dia pergi, bukan karena dia lulus duluan dan pinter duluan tapi karena kita temenan dan sesama perantau dan udah jadi temen banget tapi kita pisah karena masa kuliah usai dan entah kapan ketemu lagi, itu pasti berat banget jadi dia dan jadi temen-temen deket lainnya.

Buat kalian yang mungkin ga ngerasain namanya merantau bersyukurlah kawan kesedihan kalian cuma sedih teman kalian pergi dan ga ngerasain gimana sedihnya ninggalin kota kalian ini. Karena anak rantau yang bakal pergi ninggalin kota rantaunya tuh kaya kehilangan dompet sama isinya yang ada di dompet, yaa sudah harus ninggalin temen yang udah nemenin kita pas sendiri disini ditambah lagi harus ninggalin kota yang ngasih segala pengalam berharga disini karena semuanya itu ga mungkin bakal keulang, mungkin kita bisa aja balik lagi kesini bisa aja liburan atau apa tapi semua bakal beda rasanyaa saat kita merantau disini. Kaya kalian datang ke SMA kalian, kita kangen-kangenan tapi kita cuma bisa inget masa lalu gabisa kita rasain kangen itu, yang bisa kita rasain cuma kenangannya aja. Jadi, jangan sia-siakan kehidupan ini kawan, jangan terlalu merasa kalo hidup yang lu jalanin itu ga ada yang seru, jangan nunggu keseruan itu tapi kita buat keseruan itu bukan kita tunggu! ciptakan moment jangan tunggu moment, kata-kata yang gua dengar dari sebuah film dan itu tepat banget, kaerna kebahagian kita yang buat.

Thank you for you who are present in this life, especially you and my best friend

Jumat, 02 Mei 2014

Sahabat! Dalam Waktu Singkat

Sudah lama rasanya tidak menulis disini, bukan karena lupa atau sedang ingin melupakan tetapi hanya sedang ingin menikmati hidup yang pilu ini. Gua menulis karena tersadar akan suatu hal yang penting baru saja terjadi dalam waktu dekat ini. Bukan tentang cinta, bukan tentang kegalauan, dan juga bukan tentang keluarga. Melainkan tentang persahabatan! Ya persahabatan dimana semua orang pasti merasakannya dari masa kecil, masa remaja, masa-masa mau Dewasa bahkan masa tua nanti, karena kalian semua pasti merasakan bagaimana rasanya punya sahabat. Dan gua saat ini mau bercerita tentang teman yang tak begitu dekat karena memang kita jarang sekali bercengkrama tapi kita begitu dekat di waktu tertentu. Memilukan memang, tetapi rasanya kita itu sudah sangat dekat dan sudah seperti sahabat lama, karena kita didekatkan dengan suatu perjalanan yang dimana kita akan lebih mengenal satu sama lain lebih mendalam walaupun perjalanan itu singkat namun sangat mendalam. Mendaki gunung merupakan proses memulai persahabatan secara singkat tanpa waktu yang panjang kita bisa saling mengenal lebih mendalam dan gua merasakan itu dengan dia. Ya dia sahabatku sekarang, dia bukan hanya sekedar teman, bukan hanya sekedar rekan, melainakan dia "sahabat dalam waktu singkat". Walaupun hanya sedikit waktu kita bisa bersama dari sekian banyak waktu yang ada selama kurang lebih 4 tahun lamanya (karena kita teman kuliah) tetapi disetiap waktu kita bersama rasanya kita melebihi rasa pertemanan yang lebih lebih lama. Gua tau waktu itu cepat berlalu, dan waktu itu akan terus begulir, dan gua tau dimana ada pertemuan pasti ada perpisahan. Memang waktu cepat sekali bergulir sobat, tak disangka kita memang bakal terpisahkan walaupun tidak tau sampai kapan, mungkin kita bisa bertemu kembali tapi entah kapan waktu itu akan terjadi. Tapi sobat perpisahan ini jangan kau buat sebagai penghalang kita untuk bersahabat, karena yang namanya sahabat pasti akan selalu ada tempat di hati ini, dan yang namanya sahabat tidak akan pernah saling melupakan walaupun ada rasa benci yang datang. Hai Sahabatku ANA, jadilah wanita yang lebih kuat, jadilah wanita yang lebih berani, dan tetap jadilah dirimu yang bersahabat! Apapun pilihanmu hadapilah dengan senyummu, dan ingat semua sahabatmu disini bakal selalu ada disini, di hatimu...

Sedhaaaaap gila kata-katanya hahahahahaha

Tribute to Ana :)