Selasa, 27 Mei 2014

Melancong di Kota bersejarah dan Epic, Kota Semarang

Cerita kali ini ingin dibuat serius biar sekali-kali nyobain yang namanya serius, karena saya biasa serius sama seseorang wanita dan belum pernah nyoba serius bikin tulisan yang serius. Serius ini loh!!
Melancong kali ini saya dan sob saya si Sayid a.k.a Nino biar keren katanya melancong ke sebuah kota pusat Pemerintahan Jawa Tengah yaitu "Semarang". Awalnya pergi tanpa tujuan dan persiapan yang apa adanya ini memang benar nyatanya tanpa rencana yang matang. Gatau kenapa tiba-tiba Nino mengajak saya pergi tepat saya bangun tidur. Niat utama perjalanan hanya menuju ke Barat, entah ingin mencari kitab suci atau apalah. Semarang menjadi destinasi tujuan tepat pada saat terbelenggu tanpa tujuan saat itu. Disana merupakan kota yang cukup banyak menyimpan sejarah, karena itu saya cukup senang pergi kesana. Semarang disebut kota Atlas, kata Atlas merupakan singkatan dari Aman, Tertib, Lancar, Asri, dan Sehat. Semarang juga merupakan kota yang penuh dengan sejarah, awalnya kota Semarang sekitar pada abad ke-8M merupakan daerah pesisir yang dulunya bernama Pragota dan merupakan bagian dari kerajaan Mataram kuno. Daerah ini dulu kala merupakan pelabuhan dan di depannya terdapat gugusan pulau-pulau kecil. Akibat adanya pengendapan, gugusan tersebut sekarang menyatu membentuk daratan nah jadi bagian kota Semarang bawah yang kita kenal sekarang ini dahulunya adalah laut. Pelabuhan dulunya tuh di daerah Pasar Bulu yang sekarang ini dan memanjang masuk ke Pelabuhan Simongan, tapi sayang melancong saya gak sampai kesana. Perjalanan pertama saya saat itu menuju ke Kota Lama, kota peninggalan Belanda yang masih cukup terjaga keasliannya. Kota Lama disebut Outstadtatau Little Netherland mencakup setiap daerah di mana gedung-gedung yang dibangun sejak zaman Belanda. Namun seiring berjalannya waktu istilah kota lama sendiri terpusat untuk daerah dari sungai Mberok hingga menuju daerah Terboyo. Dan Kota Lama dahulunya tuh merupakan pusat perdagangan pada abad 19-20. Bentuk bangunan di Kota Lama ini sudah jelas bergaya Eropa banget, karena Belanda datang kesini dan buat bangunannya sama seperti yang ada di rumah dia jadi biar berasa dirumah sendiri. Bangunan-bangunan di Kota Lama ini sangat epic, ada sebuah bangunan yang epic dan masih dipakai fungsinya sama seperti dulu kala yaitu Pabrik Rokok Praoe Lajar. Pabrik ini masih membuat Rokok engga berubah fungsinya.
Bangunan Pabrik Rokok Praoe Lajar

Di Kota Lama tidak hanya bangunan Pabrik Rokok Praoe Lajar ini saja yang epic, tapi banyak bangunan-bangunan peninggalan Belanda yang lebih epic. Jika kalian kesana jangan lupa memoto setiap bangunan yang memang epic dan patut di foto, karena disana biasa dibuat tempat hunting para fotographer.
Setelah berfoto-foto ria di kota lama, saya menuju ke toko es krim ala kolonial gitu, namanya Toko "Oen". Toko yang berdiri sejak 1936 ini tidak hanya menjual es krim ala kolonial tapi juga ada roti dan juga Makanan berat lainnya. Toko yang sekaligus restaurant ini berada di Jalan Pemuda No 52, tepatnya di jalur sibuk di Semarang. Harga es krim disana cukup terjangkau kok, kisaran Rp. 15.000 keatas satu menunya. Waktu itu saya dan teman saya memesan Charlotten ice cream dan Vruchten Sorbet, nama yang masih kolonial banget dan pelayanan disana juga masih ala-ala kolonial, pokoknya berasa hidup di jaman kolonial.
Charlotten and Vruchten Sorbet Ice Cream

Selain di kota lama ada tempat yang lebih epic  lagi dan penuh dengan sejarah, yaitu Lawang Sewu. Tempat epic ini memang sudah menjadi tempat wisata yang wajib di Semarang, selain kita bisa melihat bangunan epic buatan Belanda disana juga ada wisata bawah tanah Lawang Sewu. Untuk biaya masuk Lawang Sewu ga mahal kok buat pelajar sekitar Rp. 5000, dan umum Rp. 10.000. Lawang Sewu awalnya merupakan kantor Nederlands-Indische Spoorweg maatschappij atau biasa disingkat NIS, yang sekarang ini biasa disebut Lawang Sewu karena ada banyak pintu didalamnya. NIS ini merupakan kantor pusat perusahaan perkereta api-an swasta pada zaman kolonial kisaran waktu abad 20, pada zaman kemerdekaan bangunan ini dipakai oleh kantor Djawatan Kereta Api Repoeblik Indonesia (DKARI) atau yang sekarang ini PT. Kereta Api IndonesiaSelain itu pernah dipakai sebagai Kantor Badan Prasarana Komando Daerah Militer (Kodam IV/Diponegoro) dan Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Perhubungan Jawa Tengah. Pada masa perjuangan gedung ini memiliki catatan sejarah tersendiri yaitu ketika berlangsung peristiwa Pertempuran lima hari di Semarang. Gedung tua ini menjadi lokasi pertempuran yang hebat antara pemuda AMKA atau Angkatan Muda Kereta Api melawan Kempetai dan Kidobutai. Untuk saat ini Lawang Sewu dijadikan bangunan kuno dan bersejarah yang dilindungi pemerintah, yang sudah di konservasi oleh PT. Kereta Api. 
Lawang Sewu

 Selain ada pameran tentang Sejarah Kereta Api di Lawang Sewu kita juga bisa ke rooftop Lawang Sewu, memang ga semua ruangan bisa kita jelajahi, karena ada ruangan yang masih sedang di pugarkan. Di rooftop Lawang Sewu ini kita bisa melihat keseluruhan Bangunan ini, ternyata fungsi rooftop Lawang Sewu ini cukup menarik. Kata teman saya Nino, dulu Belanda membuat rooftop yang luas dan dibuat beberapa lubang kecil di pinggirnya yang seperti jendela ini mempunyai fungsi untuk membuat isi dalam bangunan Lawang Sewu ini tetap dingin, jadi fungsinya seperti AC/pendingin ruangan. Agar kondisi Lawang Sewu tetap adem karena cuaca yang tropis di Indonesia ini dibuatlah fungsi rooftop yang seperti itu, dan juga ruang bawah tanah yang fungsinya sama seperti di rooftop hanya saja ruang bawah tanah di Lawang Sewu ini menggunakan air sebagai alat pendinginnya. Ngomong-ngomongin ruang bawah tanah di Lawang Sewu, disana juga merupakan ruangan yang paling sering dikunjungin para pengunjung. Ruangan tersebut konon katanya merupakan ruangan paling penuh mistis, ya memang hampir seluruh bangunan di Lawang Sewu ini mempunyai aura mistis, tapi ruang bawah tanah merupakan tempat paling mistis. Konon katanya disana pernah dijadikan penjara oleh para tentara Jepang dan juga menjadi tempat pembantaian. Sayangnya pada saat itu ruang bawah tanah sedang di tutup karena ada pemugaran.

Rooftop Lawang Sewu
Sekian cerita perjalanan saya di Kota Semarang, kota yang mempunyai banyak cerita sejarah didalamnya. Perjalanan itu tidak hanya menjadi tempat kita berlibur dan bersenang-senang, sebaiknya kita juga belajar disana karena ilmu tidak hanya dari Buku atau dari Guru, tetapi bisa berada dimana pun. Setiap tempat yang kita kunjungi pasti mempunyai nilai sejarah didalamnya, dari sejarah itu kita bisa lebih menikmati liburan ditempat tersebut karena dengan sejarah kita bisa lebih mencintai setiap keindahan yang tuhan berikan. Dan Indonesia mempunyai banyak sekali tempat bersejarah dan mempunyai banyak sekali tempat yang sangat epic, karena semua keindahan ini #masihdiIndonesia. Terima kasih dan semoga bermanfaat segala ilmunya walaupun banyak yang dari Internet hehehe.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar